Model Limit dan Narasi Yesus
Sebuah Tawaran Narasi Perdamaian bagi Kaum Disabilitas Fisik
Keywords:
Nancy L. Eiesland, Deborah Beth Creamer, Stanley Hauerwas, Disabilitas, Model Limit, PerdamaianAbstract
Orang dengan disabilitas di Indonesia belum dapat hak dan penerimaan yang baik. Mereka tidak jarang menerima perlakukan buruk dari orang lain, misalnya perundungan yang dialami oleh anak disabilitas yang sempat viral di Cirebon. Bahkan, mereka rentan terhadap pelecehan seksual seperti yang terjadi di Bogor pada 26 Agustus 2022. Lebih parahnya lagi, hal tersebut dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Tentunya masih banyak kejadian lain yang mungkin tidak diangkat atau diketahui oleh publik. Karena, kehadiran mereka layaknya sebuah aib yang tidak perlu diketahui oleh orang lain. Lantas apakah mereka tidak memiliki peranan sama sekali di ruang publik? Kisah Nick Vujicic sebagai manusia tanpa lengan dan kaki yang mengantarnya menjadi motivator besar dan terkenal di kancah dunia menunjukkan bahwa orang dengan disabilitas dapat bersuara dan berperan dalam ruang publik.
Nancy L. Eiesland mengusulkan Disabled God untuk mendukung aksi politik, khususnya melalui proses resimbolisasi. Dia juga tertarik untuk mendekonstruksi gagasan tentang kenormalan. Proposalnya adalah model Tuhan yang masuk akal dari pengalaman perwujudannya (embodiment) yang “normal”, serta model yang mendukung dan berpartisipasi dalam perjuangan pembebasan penyandang disabilitas.[6] Dengan demikian, lewat usulan Eiesland, saya menginterpretasi usulan Eiesland sebagai ajakan untuk mendekonstruksi dan mengonstruksi sebuah pemahaman tentang kenormalan maupun disabilitas, sebelum kaum disabilitas berperan di dalam ranah publik. Lewat sudut pandang ini, saya akan merekonstruksi dua hal yaitu mengenai disabilitas, terkhususnya model limit dari Deborah Beth Creamer dan narasi perdamaian dari Stanley Hauerwas.
Mengenai disabilitas, saya akan meminjam pemikiran dari Creamer sedangkan mengenai narasi perdamaian saya akan meminjam pemikiran dari Hauerwas. Creamer mengatakan bahwa “kita semua disabilitas,” atau setidaknya pernah mengalami semacam pengalaman dengan rasa sakit atau keterbatasan bahkan disabilitas, dan sebagian besar dari kita akan mengalami disabilitas lebih penuh seiring bertambahnya usia.[7] Ia menawarkan model limit sebagai “pengakuan bahwa disabilitas sebenarnya lebih normal daripada keadaan perwujudan (embodiedness) lainnya.”[8] Dengan kata lain, mereka seharusnya dapat berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian.
Kemudian, penulis meminjam pemikiran Hauerwas yang berpendapat bahwa dalam baptisan membawa orang Kristen untuk beralih dari satu kekuasaan ke kekuasaan lain (Kerajaan Allah), yang disebut penduduk asing (resident aliens).[9] Itu sebabnya, orang Kristen disebut penduduk asing karena mereka memiliki etika Kristen dari narasi kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus dari Nazaret yang tidak dimilliki oleh komunitas lainnya.[10] Penulis melihat ada kesamaan dari penduduk asing dan model limit yang menunjukkan komunitas yang tidak “normal” atau “umum” di dalam ruang publik karena keunikan dan kekhasan mereka. Walaupun begitu, mereka dapat menyuarakan dan bersumbangsih dalam ruang publik untuk menyatakan perdamaian. Mereka adalah komunitas yang mewartakan narasi Yesus sekaligus mewujudkannya di dalam kehadiran sebagai kaum disabilitas.
Dengan analisis literatur, penulis akan menunjukkan bahwa ada ruang bagi kaum disabilitas untuk menyuarakan dan menampilkan narasi perdamaian yang beranjak dari narasi Yesus. Untuk mencapainya, penulis akan membagi tulisan ini dalam 4 bagian. Pertama, penulis akan memaparkan pemikiran model limit dari Creamer. Kemudian, penulis akan memberikan pemikiran narasi Yesus dari Hauerwas. Setelah itu, penulis akan menganalisis pemikiran kedua tokoh untuk mengusulkan ruang bagi kaum disabilitas di dalam ruang publik. Terakhir, penulis akan memberikan imajinasi narasi perdamaian dari kaum disabilitas. Penulis perlu tekankan bahwa tulisan ini lebih berfokus pada disabilitas fisik bukan yang lain. Penulis menyadari bahwa Isabella Novsima Sinulingga telah membahas terlebih dulu mengenai disabilitas terkhususnya disabilitas intelektual.[11] Itu sebabnya, penulis lebih berfokus pada disabilitas fisik dalam tulisan ini.
[1]Ony Syahroni, “Tangis Ibu Tak Tertahan Kala Sang Anak Dirundung Pelajar SMA,” detikjabar, diakses Oktober 5, 2022, https://www.detik.com/jabar/berita/d-6306337/tangis-ibu-tak-tertahan-kala-sang-anak-dirundung-pelajar-sma.
[2]Kompas Cyber Media, “Polisi Tangkap Pemerkosa Gadis Penyandang Disabilitas di Bogor,” KOMPAS.com, last modified September 6, 2022, diakses Oktober 5, 2022, https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/06/19235751/polisi-tangkap-pemerkosa-gadis-penyandang-disabilitas-di-bogor.
[3]Aldi Nur Fadillah, “Disabilitas yang Diperkosa Ayah di Pangandaran Sudah Melahirkan!,” detikjabar, diakses Oktober 5, 2022, https://www.detik.com/jabar/berita/d-6236723/disabilitas-yang-diperkosa-ayah-di-pangandaran-sudah-melahirkan.
[4]Liputan6.com, “Kisah Pilu Sinden Cantik Berakhir di Pasungan, Ini Pandangan Islam Tentang Diskriminasi ODGJ,” liputan6.com, last modified September 24, 2022, diakses Oktober 5, 2022, https://www.liputan6.com/islami/read/5078545/kisah-pilu-sinden-cantik-berakhir-di-pasungan-ini-pandangan-islam-tentang-diskriminasi-odgj. Kisah wanita yang dipasung oleh orang tuanya karena mengalami gangguan jiwa (disabilitas mental).
[5]Aditya Rumi, “Kisah Hidup Nick Vujicic, Motivator Dunia Tanpa Lengan dan Kaki,” Panda Gila, Juni 21, 2021, diakses Agustus 16, 2023, https://pandagila.com/nick-vujicic/. Bandingkan dengan Onni House Surabaya yang ramai dibicarakan beberapa waktu belakangan karena memiliki pramusaji berkebutuhan khusus. Krisda Tiofani, “Kisah Viral Kafe di Surabaya dengan Pramusaji Berkebutuhan Khusus,” diakses September 10, 2023, https://www.kompas.com/food/read/2023/09/07/150600475/kisah-viral-kafe-di-surabaya-dengan-pramusaji-berkebutuhan-khusus.
[6] Deborah Beth Creamer, Disability and Christian Theology: Embodied Limits and Constructive Possibilities, Academy series (Oxford: Oxford University Press, 2009), 85.
[7] Ibid., 5.
[8] Ibid., 32.
[9] Stanley Hauerwas dan William H. Willimon, Resident Aliens: Life in the Christian Colony (Nashville: Abingdon, 1989), 12.
[10] Ibid., 71.
[11] Isabella Novsima Sinulingga, “Keindahan Dalam Disabilitas: Sebuah Konstruksi Teologi Disabilitas Intelektual,” Indonesian Journal of Theology 3, no. 1 (Juli 30, 2015): 35.
References
Coleridge, Peter. Pembebasan dan Pembangunan: Perjuangan Penyandang Cacat di Negara-negara Berkembang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
Creamer, Deborah Beth. Disability and Christian Theology: Embodied Limits and Constructive Possibilities. Academy series. Oxford: Oxford University Press, 2009.
Estes, Joel D. “Imperfection in Paradise: Reading Genesis 2 through the Lens of Disability and a Theology of Limits.” Horizons in Biblical Theology 38, no. 1 (April 19, 2016): 1–21.
Fadillah, Aldi Nur. “Disabilitas yang Diperkosa Ayah di Pangandaran Sudah Melahirkan!” detikjabar. Diakses Oktober 5, 2022. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6236723/disabilitas-yang-diperkosa-ayah-di-pangandaran-sudah-melahirkan.
Hauerwas, Stanley. A Community of Character: Toward a Constructive Christian Social Ethic. Notre Dame: University of Notre Dame Press, 1981.
———. The Hauerwas Reader. Disunting oleh John Berkman dan Michael G. Cartwright. Durham: Duke University Press, 2001.
———. The Peaceable Kingdom: A Primer in Christian Ethics. Notre Dame: University of Notre Dame Press, 1983.
Hauerwas, Stanley, dan Samuel Wells. Living out Loud: Conversations about Virtue, Ethics, and Evangelicalism. Disunting oleh Luke Bretherton dan Russell Rook. Milton Keynes, England: Paternoster, 2010.
Hauerwas, Stanley, dan William H. Willimon. Resident Aliens: Life in the Christian Colony. Nashville: Abingdon, 1989.
Krisda Tiofani. “Kisah Viral Kafe di Surabaya dengan Pramusaji Berkebutuhan Khusus.” Diakses September 10, 2023. https://www.kompas.com/food/read/2023/09/07/150600475/kisah-viral-kafe-di-surabaya-dengan-pramusaji-berkebutuhan-khusus.
Liputan6.com. “Kisah Pilu Sinden Cantik Berakhir di Pasungan, Ini Pandangan Islam Tentang Diskriminasi ODGJ.” liputan6.com. Last modified September 24, 2022. Diakses Oktober 5, 2022. https://www.liputan6.com/islami/read/5078545/kisah-pilu-sinden-cantik-berakhir-di-pasungan-ini-pandangan-islam-tentang-diskriminasi-odgj.
Media, Kompas Cyber. “Polisi Tangkap Pemerkosa Gadis Penyandang Disabilitas di Bogor.” KOMPAS.com. Last modified September 6, 2022. Diakses Oktober 5, 2022. https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/06/19235751/polisi-tangkap-pemerkosa-gadis-penyandang-disabilitas-di-bogor.
Reynolds, Thomas E. Vulnerable Communion: A Theology of Disability and Hospitality. Brazos, 2008.
Rumi, Aditya. “Kisah Hidup Nick Vujicic, Motivator Dunia Tanpa Lengan dan Kaki.” Panda Gila, Juni 21, 2021. Diakses Agustus 16, 2023. https://pandagila.com/nick-vujicic/.
Rurit, Bernada, dan J. C. Wardjoko, ed. Alat Pilihan Tuhan. Malang: Dioma, 2007.
Samuel, Vinay, dan Chris Sugden, ed. Mission as Transformation: A Theology of the Whole Gospel. Oxford: Regnum [u.a.], 1999.
Sinulingga, Isabella Novsima. “Keindahan Dalam Disabilitas: Sebuah Konstruksi Teologi Disabilitas Intelektual.” Indonesian Journal of Theology 3, no. 1 (Juli 30, 2015): 35–60.
Syahroni, Ony. “Tangis Ibu Tak Tertahan Kala Sang Anak Dirundung Pelajar SMA.” detikjabar. Diakses Oktober 5, 2022. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6306337/tangis-ibu-tak-tertahan-kala-sang-anak-dirundung-pelajar-sma.